SH Blog

Belajar dan belajar dan berbagi.

Kerangka awal


SH Blog merubakan blog yang ditujukan bagi mereka yang mencari tutorial tentang Blog ataupun pemograman website.

Selengkapnya →

Menulislah.... Selama engaku tidak menulis, engkau akan hilang dari dalam masyarakat dan dari pusaran sejarah. (Pramoedya Ananta Toer)


Pramoedya Ananta Toer pernah menyatakan bahwa, menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah.

Mungkin pada saat ini kita membutuhkan dua gelas kopi yang layak kita sajikan ketika berbincang dengan Cioran di dunia sembarang. Kita dapat menafsirkan bahwa Cioran pada dasarnya juga tidak terlalu peduli dengan keadaan di sekitarnya, karena menurutnya semua itu adalah hal yang sia-sia.

Tidak ada yang salah dari pernyataan tersebut, dan jika kita tarik ke kondisi saat ini dengan minat baca masyarakat yang semakin menurun, khususnya di Indonesia, menulis bukanlah cara yang terbaik untuk tetap berada di pusaran sejarah Indonesia.

Mungkin kita akan bertanya kepada Cioran, mengapa dirinya melakukan analisa tersebut meski pada akhirnya semua akan berakhir sia-sia? Tentu saja, ia tidak menyajikan hal tersebut sebagai upaya untuk restrukturisasi kolektif atau komprehensif.

Analisis yang dilakukan oleh Cioran melalui pemikiran filosofisnya berorientasi subjektif atau hanya berlaku untuk “aku” sendiri; “aku” yang beraktivitas; “aku” yang berinteraksi; “aku” yang menegasi. Dengan demikian, dua kegelisahan Cioran ditujukan untuk sisi subjektif manusia sebagai cara untuk menghadapi dan merangkul pemahaman seseorang tentang keterasingan, ia percaya bahwa dengan kondisi itu, manusia akan lebih dalam memahami dirinya sendiri dan sifat dari eksistensinya.